Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Di Persimpangan :[

Gini gini, saya lagi bingung masalah penjurusan yang udah di depan hidung, menurut kalian saya lebih baik milih yang mana: GEOLOGI: saya suka sebenernya, lebih menghafal dan memahami sejarah tentang bumi dari pada hitung menghitung. But it's not as simple as that to get in here. yeaah, dewa dewa semua yang bisa masuk sini. maklum, jurusan terfavorit se-FITB raya. Saya suka, soalnya di sini mempelajari tentang litosfer kan, nah, ya belajarnya tentang batu, fosil, barang tambang dan yang gitu-gitu deh. Tapi aku mikir, takutnya aku bosen belajar batu --" dan takut fisik ini tidak sekuat itu untuk mendaki gunung dan observasi di lapangan. ya, saya takut ketinggian. GEODESI DAN GEOMATIKA oke, saya lumayan lah dalam hitung menghitung, tapi males aja, mending juga menghafal ehehe -__- yaaap, geodesi itu ya memetakan permukaan bumi, ga cuma peta datar gitu bro, sampe kontur, tinggi, rendah blablblabla juga diitung. kebayang kan betapa rumitnya perhitungan itu? tapi ini keren ban

"Alhamdulillah, Allah masih sayang saya.. "

Ini sama sekali bukan cerita yang saya alami, saya hanya benar-benar belajar mensyukuri hidup setelah saya melihat kejadian ini di televisi. Saya berharap semua pembaca juga bisa belajar. Kira-kira dua hari yang lalu, saya memang selalu stay tune di channel Trans 7 hampir setiap hari. Nah, sekitar pukul 17.30, acara Orang Pinggiran dimulai, dan ceritanya benar-benar mengiris hati. Alkisah, seorang bapak sekitar umur 30-40 an yang tuna netra bermatapencaharian sebagai buruh penyadap getah pinus. Saya lupa siapa nama beliau. Ah, apalah arti sebuah nama, namun perjuangan hidupnyalah yang menginspirasi. Beliau telah buta kedua matanya sejak usia 7 tahun kalau tidak salah. Kala itu, beliau mengalami demam luar biasa, namun orang tuanya yang kurang mampu tidak bisa membawanya berobat. Sehingga penyakit tersebut semakin parah dan mengalami kebutaan. Kedua orang tuanya mengaku sangat menyesal saat itu, namun apa yang beliau katakan sungguh megiris hati, betapa kuatnya pria ini. "Alham